Gamelan Banjar : Pengertian Sejarah Dan Fungsinya - Indonesia merupakan negara yang memliliki banyak sekali seni dan budaya. Baik dari keragaman bahasa maupun seni bermusik ang sanagt banyak ragamnya . Salah satuny adalah kesenian dari Pulau Kalimantan Khususnya Kalimantan Selatan yang merupakan tempat aseli suku Banjar .
Jika kita berbicara mengaenai alat musik yang berasal dari suku Banjar , kita tidak bisa melewatkan alat musik yang satu ini , yaitu Gamelan Banjar. Untu lebih jelasnya berikut penjlasan selengkapnya mengenai Gamelan Banjar : Pengertian Sejarah Dan Fungsinya .
Sejarah Gamelan Banjar
Gamelan Banjar keberadaannya sudah ada sejak zaman Kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanta ke Kalimantan Selatan bersamaan dengan kesenian Wayang Kulit Banjar dan senjata keris sebagai hadiah Kerajaan Majapahit. Pada masa itu masyarakat Kalimantan Selatan dianjurkan untuk meniru budaya Jawa.
Pasca runtuhnya Kerajaan Negara Daha (1526), ada beberapa pemuka adat yang mengajarkan seni gamelan dan seni lainnya kepada masyarakat yaitu :
- Datu Taruna sebagai penabuh gamelan
- Datu Taya sebagai dalang wayang kulit
- Datu Putih sebagai penari topeng
Masa Pangeran Hidayatulla, penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar menabuh gamelan di keraton Solo. Hal tersebut yang menyebabkan adanya persamaan pada Gamelan Banjar dengan Gamelan Jawa baik dari segi instrumen maupun teknik permainannya.
Pengertian Gamelan Banjar
Gamelan Banjar merupakan perangkat gamelan yang berkembang di kalangan Suku Banjar di Kalimantan Selatan. Perangkat gamelan ini mempunyai suara yang khas, tidak menyerupai gamelan Jawa, Sunda, maupun Bali. Yang paling mendekati adalah Angklung Caruk Banyuwangi. Hastanto mengatakan bahwa sistem pelarasan nadanya adalah pentatonis yang mendekati slendro Bali (salonding). Akan tetapi dalam karawitan Bali, perangkat gamelan Salonding dikenal sebagai suatu perangkat gamelan yang memiliki pelarasan pelog tujuh nada dengan mempergunakan sistem saih (mempunyai kemiripan dengan sistem pathet). Mungkin akan lebih tepat jika Gamelan Banjar dikatakan mempunyai kemiripan mood atau suasana dengan gamelan Salonding.
Perangkat Gamelan Banjar
Dalam perkembangannya, terdapat dua versi Gamelan Banjar yaitu, versi keraton dan versi rakyatan.
1. Gamelan Banjar versi keraton, perangkat instrumennya :
- Babun
- gendang dua
- rebab
- gambang
- selentem
- ketuk
- dawu
- sarun 1
- sarun 2
- sarun 3
- seruling
- kanung
- kangsi
- gong besar
- gong kecil
2.Sedangkan Gamelan Banjar versi rakyatan, perangkat instrumennya :
- Babun
- Dawu
- Sarun
- Sarantam
- Kanung
- Kangsi
- gong besar
- gong kecil
Berdasarkan pemaparan instrumen pada kedua versi Gamelan Banjar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Gamelan Banjar versi keraton memiliki instrumen yang lebih banyak daripada Gamelan Banjar versi rakyatan. Ada delapan instrumen yang sama, dan pada versi keraton memiliki lima instrumen yang tidak dimiliki versi rakyatan yaitu pada instrumen gendang dua, rebab, gambang, ketuk, dan seruling.
Fungsi Gamelan Banjar
Dalam perkembangannya, Gamelan Banjar dapat berfungsi sebagai sebuah perangkat gamelan yang berdiri sendiri (instrumentalia seperti yang dikatakan Hastanto) dan dapat juga berfungsi sebagai perangkat gamelan untuk mengiringi jenis kesenian pertunjukan lainnya. Jenis kesenian yang diiringi dengan Gamelan Banjar diantaranya adalah seni tari, kuda gipang, topeng Banjar, dan wayang Banjar baik itu wayang kulit maupun wayang gung (wayang orang).
Pementasan seni pertunjukan yang diiringi oleh Gamelan Banjar kerap dipergunakan pada acara-acara seremonial dan sakral. Hal tersebut biasanya dapat dilihat pada jenis sesajen yang dipergunakan. Selain itu, dapat juga bersifat profan yang dipertunjukan untuk hajatan pada perkawinan maupun sebagai sebuah tontonan hiburan.
Demikianlah informasi lengkap mengenai Gamelan Banjar : Pengertian Sejarah Dan Fungsinya . Kunjungi juga informasi menarik lainya seperti Pengertian Dan Filosofi Seni Budaya Indonesia . Terimakasih
Komentar
Posting Komentar